اَلْحَمْدُ لله
الَّذِى جَعَلَ التَّقْوَى خَيْرَ زَاد وَ اَمَرَنَا اَنْ نَتَزَوَّدُبِهَا
لِيَوْمِ الْمَعَاد، لآ اله الا الله وَلِيُّ الْمُتَّقِيْن. اَشْهَدُ اَنْ لآ اله
الا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَهُوَ اَكْبَرُ الْجَوَادُ الْكَرِيْم،
وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْله الْمَوْصُوْفُ بِالْخُلُقِ
الْعَظِيم. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آله
وَ اَصْحَابِهِ اَهْلِ التَّقْوَى، وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ. اَمَّابَعْدُ فَيَا اَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ الله
اُوْصِيْكُمْ وَ اِيَّايَ بِتَقْوَى الله فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
Ma'asyiral Muslimin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah
Dalam menjalani kehidupannya, manusia tidaklah
dibenarkan hanya sibuk dengan urusan dunia saja, tanpa memperhatikan kehidupan
diakhirat. Sebaliknya Islam juga tidak mengajarkan umat manusia untuk
konsentrasi hanya pada urusan akhirat saja sehingga melupakan kehidupan dunia.
Islam mengajarkan agar kita memperhatikan kedua-duanya. Allah SWT berfirman :
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
“Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu…(QS. Al-Qashash:77)
Senada dengan ayat
diatas Rasulullah Saw. bersabda:
ﻟَﻴْﺲَ
ﺑِﺨَﻴْﺮِ ﮐُﻢْ ﻣَﻦْ ﺗَﺮَﻙَ ﺩُﻧْﻴَﺎﻩُ ﻷَِﺧِﺮَﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﻣَﻦْ ﺗَﺮَﻙَ اٰﺧِﺮَﺗَﻪُ
ﻟِﺪُﻧْﻴَﺎﻩُ ﺣَﺘّٰﻰ ﻳُﺼِﻴْﺐَ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﺟَﻤِﻴْﻌًﺎ ﻭَﻻَ ﺗَﻜُﻮْﻧُﻮْﺍ ﮐَﻼﱠ ﻋَﻠﻰَ
ﺍﻟﻨﱠﺎﺱِ
"Bukanlah yang terbaik diantara kamu orang
yang meninggalkan urusan dunianya karena (mengejar) urusan akhiratnya, dan
bukan pula (orang yang terbaik) orang yang meninggalkan akhiratnya karena
mengejar urusan dunianya, sehingga ia memperoleh kedua-duanya, dan janganlah kamu menjadi beban orang lain."
(HR. Ibnu 'Asakir)
Jama'ah Jum'at yang dimuliakan Allah……
Tentang keseimbangan dunia dan akhirat lebih jelas lagi termuat dalam do’a terbaik kita kaum muslimin, yang diajarkan Allah dalam firman-Nya:
Tentang keseimbangan dunia dan akhirat lebih jelas lagi termuat dalam do’a terbaik kita kaum muslimin, yang diajarkan Allah dalam firman-Nya:
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Dan di antara
mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka" (QS.
Al-Baqarah : 201)
Jama'ah Jum'at yang berbahagia…
Jadi
yang harus kita cari dan kita perjuangkan, bukan enaknya di dunia ini saja tapi
harus selalu berusaha untuk kebaikan dunia dan akhirat, keuntungan dunia dan
keuntungan akhirat.
بَارَكَ
الله ُلِي وَلَكُمْ فِى القُرْاَنِ الْكَرِيْمِ وَ نَفَعَنِى وَ اِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ الله مِنِّى وَ مِنْكُمْ
تلآوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ