Sabtu, 15 November 2014

Makna Bersaksi Padahal Kita Tidak melihat Allah

Buya Yahya Menjawab :

Assalamu ‘Alaikum WR. WB.
Buya, Saya selalu menangis ketika ingat pertanyaan itu hadir pada saya : "Bagaimana kamu bisa BERSAKSI, sedangkan kamu tak melihat dan mendengar ".. Demi ALLAH yang menciptakan saya dari segumpal darah.. saya beriman..”
Buya, bantu saya menjawab pertanyaan harafiah..

Wa’alaikum Salam WR. WB.
Kami sering paparkan permasalan ini dalam banyak majlis kami saat membahas tentang Aqidah. Kami sederhanakan dalalm dialoh ringan bahwa bagi seseorang untuk mempercayai sesuatu tidak harus melihat dan mendengar (barangkali maksud penanya adalah bukti yang bisa di tangkap oleh panca indra). Bahkan kami tegaskan hanya orang gila yang hanya bisa percaya kepada yang bisa di tangkap oleh panca indra. Sebagai contoh ada 3 dokter yang anda kenal baik dan jujur dalam tutur katanya. Suatu ketika datang ke kampus anda membicarakan beberapa hal yang ada sangkut pautnya dengan medis. Kemudian 3 dokter tersebut mengeluarkan sebotol air putih yang kebetulan anda sangat merasakan kehausan. Lalu sang dokter meminta anda untuk membuangnya sambil berkata: " Tolong air keras ini dibuang dan jangan diminum sebab kalau diminum orang tersebut akan hancur tenggorokan dan ususnya dan langsung mati !". Anda yang mendengar omongan dokter tersebut langsung mempercayai kemudian langsung anda buang, atau anda berkata : " Tidak dokter! Saya tidak percaya dengan omongan anda. Karena aku belum melihat langsung buktinya, dan kebetulan saya haus biar saya minum saja !".
Coba renungi dengan cermat!! Semua orang berakal akan faham jika anda membuangnya berarti akal anda sehat. Akan tetapi kalau anda justru meminumnya hanya karena mata anda belum melihat bukti ada orang terkapar mati setelah meminum air keras tersebut, maka semua orang akan berkata bahwa anda telah gila.
Dan banyak contoh lain yang menunjukkan bahwa orang bisa mempercayai sesuatu sekalipun tidak melihatnya atau tidak merasakan dengan panca indranya. Anda pikir!! Dengan indra apa saat anda merasakan lapar dan kerinduan?
Ini adalah pendekatan pemahaman tentang iman kepad Allah SWT. Bahwa kita sungguh bisa mengimani keberadaan Allah dengan cipta-karya Allah yang bertebaran di jagat raya. Mari kita simak kalimat sederhana orang badui namun penuh makna: “Jika ada bekas tapak kaki manusia di jalan itu artinya tadi ada orang yang melewatinya, jika ada kotoran onta tentu keluar dari perut onta biarpun aku tidak melihat orang tersebut dan tidak melihat onta tersebut.”
Wallahua'lam bishshowab.

di reepost dari FB Buya Yahya