Buya Yahya Menjawab :
Assalamu ‘Alaikum WR. WB.
Buya, Saya selalu menangis ketika ingat pertanyaan itu hadir pada saya :
"Bagaimana kamu bisa BERSAKSI, sedangkan kamu tak melihat dan mendengar
".. Demi ALLAH yang menciptakan saya dari segumpal darah.. saya
beriman..”
Buya, bantu saya menjawab pertanyaan harafiah..
Wa’alaikum Salam WR. WB.
Kami sering paparkan permasalan ini dalam banyak majlis kami saat
membahas tentang Aqidah. Kami sederhanakan dalalm dialoh ringan bahwa
bagi seseorang untuk mempercayai sesuatu tidak harus melihat dan
mendengar (barangkali maksud penanya adalah bukti yang bisa di tangkap
oleh panca indra). Bahkan kami tegaskan hanya orang gila yang hanya bisa
percaya kepada yang bisa di tangkap oleh panca indra. Sebagai contoh
ada 3 dokter yang anda kenal baik dan jujur dalam tutur katanya. Suatu
ketika datang ke kampus anda membicarakan beberapa hal yang ada sangkut
pautnya dengan medis. Kemudian 3 dokter tersebut mengeluarkan sebotol
air putih yang kebetulan anda sangat merasakan kehausan. Lalu sang
dokter meminta anda untuk membuangnya sambil berkata: " Tolong air keras
ini dibuang dan jangan diminum sebab kalau diminum orang tersebut akan
hancur tenggorokan dan ususnya dan langsung mati !". Anda yang mendengar
omongan dokter tersebut langsung mempercayai kemudian langsung anda
buang, atau anda berkata : " Tidak dokter! Saya tidak percaya dengan
omongan anda. Karena aku belum melihat langsung buktinya, dan kebetulan
saya haus biar saya minum saja !".
Coba renungi dengan cermat!!
Semua orang berakal akan faham jika anda membuangnya berarti akal anda
sehat. Akan tetapi kalau anda justru meminumnya hanya karena mata anda
belum melihat bukti ada orang terkapar mati setelah meminum air keras
tersebut, maka semua orang akan berkata bahwa anda telah gila.
Dan
banyak contoh lain yang menunjukkan bahwa orang bisa mempercayai sesuatu
sekalipun tidak melihatnya atau tidak merasakan dengan panca indranya.
Anda pikir!! Dengan indra apa saat anda merasakan lapar dan kerinduan?
Ini adalah pendekatan pemahaman tentang iman kepad Allah SWT. Bahwa
kita sungguh bisa mengimani keberadaan Allah dengan cipta-karya Allah
yang bertebaran di jagat raya. Mari kita simak kalimat sederhana orang
badui namun penuh makna: “Jika ada bekas tapak kaki manusia di jalan itu
artinya tadi ada orang yang melewatinya, jika ada kotoran onta tentu
keluar dari perut onta biarpun aku tidak melihat orang tersebut dan
tidak melihat onta tersebut.”
Wallahua'lam bishshowab.
di reepost dari FB Buya Yahya
Blog ini berisikan berbagai macam artikel dari berbagai segi, yang kami beri nama DUNIA KITA.Dalam hal ini kami akan kemukakan hal-hal dari masing-masing DUNIA, yang biasa dan sering kita temukan dalam DUNIA (kehidupan) kita, baik berupa Aqidah, Ibadah, Akhlak, Mua'malah, Do'a-do'a, amalan-amalan, dan lain sebagainya.