Mereka juga bersaksi dan berkeyakinan bahwa seseorang tidak
bisa dipastikan masuk surga -walaupun ia telah melakukan amalan-amalan yang
baik [ibadahnya nampak ikhlas, dan ketaatannya demikian tinggi] dan jalan
kehidupannya pantas untuk diteladani- kecuali jika di izinkan oleh Allah,
sebagai keutamaan yang diberikan kepadanya. Maka dengan keutamaan dan
karunia-Nya itu ia masuk surga.
Karena amal baik yang ia lakukan tidaklah dapat dilakukan
dengan mudah kecuali karena kemudahan dari Allah. Jika Allah tidak memberi
kemudahan [niscaya ia tidak dapat melakukannya. Dan jika Allah tidak
mengarunianya hidayah] niscaya ia tidak mendapat hidayah selama-lamanya,
[meskipun ia telah berupaya keras]. Hal ini sebagaimana firman Allah ta'ala:
وَلَوْلَا
فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ أَبَداً
وَلَكِنَّ اللّٰهَ يُزَكِّي مَن يَشَاءُ
"...Sekiranya
kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya, niscaya tidak ada seorangpun
dari kamu yang bersih (dari perbuatan keji dan mungkar) selama-lamanya, tetapi
Allah membersihkan siapa saja yang dikehendaki..."(An-Nuur:21)
Allah juga berfirman memberitakan tentang penduduk surga:
وَقَالُواْ
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَـذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا
أَنْ هَدَانَا اللّٰهُ
"..Dan
mereka berkata: "segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada
(surga) ini, dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah
tidak memberi kami petunjuk.." (Al-A'raaf:43)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar