Ahlus Sunnah bersaksi dan
berkeyakinan bahwa hasil akhir kehidupan para hamba adalah hal yang ghaib.
Seseorang tidak mengetahui bagaimana ia mengakhiri hidupnya.
Mereka tidak menghukumi
seseorang bahwa dia calon penghuni syurga atau calon penghuni nereka, kerena hal
itu merupakan perihal ghaib. Mereka tidak mengetahui dengan apa mereka
mengakhiri hidupnya (apakah dengan keimanan atau dengan kekufuran).
Oleh karena
itu mereka mengatakan: "Mukmin insya Allah" (artinya: termasuk dari mukminin
yang mengakhiri hidupnya dengan kebaikan, insya Allah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar